A
phosphor, most generally, is a substance that exhibits the phenomenon of
luminescence. Somewhat confusingly, this includes bothphosphorescent materials,
which show a slow decay in brightness (> 1 ms), and fluorescent materials,
where the emission decay takes place over tens of nanoseconds. Phosphorescent
materials are known for their use in radar screens and glow-in-the-dark toys,
whereas fluorescent materials are common in cathode ray tube (CRT) and plasma
video display screens, sensors, and white LEDs.
Phosphors
are often transition metal compounds or rare earth compounds of various types.
The most common uses of phosphors are in CRT displays and fluorescent lights.
CRT phosphors were standardized beginning around World War II and designated by
the letter "P" followed by a number.
Fosfor
ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang
terjadi walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan).[1]
Fosfor
berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti
zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat
(Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah
pada ragaan tabung sinar katode (CRT) dan lampu pendar, sementara fosfor dapat
ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap
(glow in the dark). Fosfor pada tabung sinar katode mulai dibakukan pada
sekitar Perang Dunia II dan diberi lambang huruf "P" yang diikuti
dengan sebuah angka.
Unsur
kimia fosforus dapat mengeluarkan cahaya dalam keadaan tertentu, tetapi
fenomena ini bukan fosforesens, melainkan kemiluminesens.
Sumber
:
http://en.wikipedia.org/wiki/Phosphor
http://id.wikipedia.org/wiki/Fosfor
0 komentar:
Post a Comment